Wednesday, September 30, 2009

Gempa Bumi di Pariaman, Padang, Sumbar.., Prihatin dalam konteks Diakonia.

Syaloom,

Di dalam Alkitab, ada sekira 13 kata untuk kata kunci "gempa bumi".

Tanggal 30-09-2009, Rabu, jam 17:16, berpusat di Pariaman, Padang, Sumatera Barat, terjadi Gempa Bumi, dengan kekuatan 7,6 SR telah menelan korban lebih dari 200 orang dan lebih dari 500 bangunan.

Apa bentuk Diakonia kita GBKP untuk saudara-saudara kita yang sedang mengalamai musibah tersebut..?

Pekan ini kita mengadakan Pekan Doa selama satu minggu, memperdalam pengertian tentang mengasihi sesama manusia, termasuk peduli terhadap alam/lingkungan.
Semoga tidak hanya menjadi retorika alias teori semata, tapi dapat diwujudnyatakan dalam praktek Diakonia Kartitatif dan transformatif.

Sebisa mungkin jangan tunggu lama lagi, rancang dan jalankan secepatnya, waktu sangat berharga untuk kondisi seperti sekarang ini khususnya bagi yang membutuhkan bantuan.

Hormat kemualian bagi Bapa, kiranya memberikan kita kekuatan untuk MELAKUKANNYA..!! Amin.

Bujur, selamat melayani.!

Monday, September 28, 2009

Jadwal Pekan Doa GBKP Runggun Perawang Tahun 2009, Ertoto ras Erdiakonia.

Syaloom........!!,

Enda jadwalta ibas sektor 2A ras 2B :

1. Minggu, 27-09-2009
2A= i rumah kel. Nd.jansen Br Tarigan (pf: Vicaris Sri Pinta Br Ginting)
2B= i rumah kel. Bp.Dini Sembiring (pf: Dk. Kristian Sitepu)

2. Senin, 28-09-2009
2A= i rumah kel. Bp.Fransiskus Tarigan (pf: Dk. Jesaya Surbakti)
2B= i rumah kel. Bp.Dea Tarigan (pf: Dk. Gembiranta Tarigan)

3. Selasa, 29-09-2009
2A= i rumah kel. Bp.Delvia Ginting (pf: Pt. Pardis Pandia)
2B= i rumah kel. Pt.Bp.Dian Purba (pf: Vicaris Sri Pinta Br Ginting)

4. Rabu, 30-09-2009
2A= i rumah kel. Bp.Uci Tarigan (pf: Pt.Budi Ginting)
2B= i rumah kel. Bp.Enjel Ginting (pf: Pt. Pardis Pandia)

5. Kamis, 01-10-2009
2A= i rumah kel. Bp.Putra Tarigan (pf: Pt.Mascottaria Purba)
2B= i rumah kel. Dk.Bp.Geta Tarigan (pf: Pt.Budi Ginting)

6. Jumat, 02-10-2009
2A= i rumah kel. Pt.Bp.Loi Pandia (pf: Pt.Pares Simanjorang)
2B= i rumah kel. Bp.Ica Barus (pf: Dk.Trisnawati br Sembiring)

7. Sabtu, 03-10-2009
2A= i rumah kel. Bp.Natalia Torong (pf: Dk.Trisnawati br Sembiring)
2B= i rumah kel. Bp.Marta Sembiring (pf: Pt.Mascottaria Purba)

Mari si iah-iahen kita pulung guna nambahi pengangkanta kerna kata Dibata ibas Ertoto ras Ediakonia.

Tuhan si masu-masu kita ibas kerina pelayananenta..!

*** Bujur.

Sunday, September 27, 2009

Pekan Doa GBKP Sedunia Tahun 2009, mari Erdiakonia...!!

Syaloom,

Luar biasa....!! mungkin kata itulah yang dapat menggambarkan kuasa dari doa (toto) kita kepada Yang maha Murah, Tuhan kita Yesus Kristus., sehingga dari untaian kata-kata yang terucap dari mulut dan datang dari hati yang berserah penuh untuk melayani Tuhan, jemaat GBKP Perawang dapat mengawali hari pertama pada tanggal 27-09-2009 kemarin Kebaktian Pekan Doa Sedunia GBKP tahun 2009.

Jemaat yang menjadi tuan rumah pun semangat dan penuh sukacita menerima Anak-Anak Tuhan untuk berkumpul, menjadi saksi-saksi Kristus dalam pelayanan masing-masing dan bersama-sama.

Para Pelayan Tuhan, Vicaris, Pertua, Diaken, dan Pengurus Lembaga dan PJJ pun ikut termotivasi untuk berpartisipasi melaksanakan Pekan Doa di tahun Diakonia ini, dengan memantapkan dasar berdiakonia sebagai topik pada hari pertama ini.


Selamat melaksanakan Pekan Doa seDunia di GBKP untuk tahun 2009 ini, kepada jemaat Perawang, dan kepada semua jemaat GBKP dimanapun berada, mari kita saksikan buah-buah dari persekutuan melalui pelayanan kita, bukan hanya teori saja tapi melalui Perbuatan.

Jakobus 2:17
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.


Bujur, selamat melayani..!!

BP Runggun Perawang 2009-2014, Selamat Bertugas..!!

Syaloom,

Minggu, tanggal 27-09-2009, telah dilaksanakan acara akbar di Runggun GBKP Perawang yakni Pelantikan BP (Badan Pekerja - bukan Pengurus) untuk priode 2009-2014.

Struktur BP yang baru adalah :
- Ketua Bidang Persekutuan : Pt.Budi Ginting (menggantikan Pt.Pares Simanjorang)
- Ketua Bidang Kesaksian : Pt.Normal BUkit
- Ketua Bidang Pelayanan : Dk.Toudu Karosekali
- Sekretaris-I : Dk.Gembiranta Tarigan
- Sekretaris-II : Dk.Jesaya Surbakti (sebelumnya tidak diadakan)
- Bendara-I : Dk.Kristian Sitepu
- Bendara-II : Pt.Imanuel Tarigan (sebelumnya tidak diadakan)

Dari formatur 5 orang sebagai BP pada priode sebelumnya, maka pada priode ini, ditambah menjadi formatur 7 (penambahan pada Sek-II dan Bend-II).

Selamat buat BP yang baru dilantik, semoga bisa menjadi panutan bagi Jemaat dan semakin diperlengkapi oleh Allah Bapa melalui kuasa Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.

Selain acara akbar tersebut, ada acara lainnya yang sudah lama ditunggu-tunggu yakni :
- Ngawanken (Sidi) kepada anak Permata Gita br Pandia,
- Keluarga Bp.Ica Barus
- Peridin Anak Kitik, Sakramen Baptisan kepada Ica Br Barus.

Kebaktian tersebut dipimpin oleh Ketua Klasis Riau-Sumbar Pdt.Sahat Tarigan, S.Th yang didampingi oleh BP Klasis Riau-Sumbar Dk.Kristison Sembiring (Kerinci).

Puji Tuhan, semua acara dapat berjalan dengan lancar, termulialah nama Allah, Bapa yang maha Mulia...!

Bujur, selamat melayani..!!

Wednesday, September 23, 2009

Serayaan Tuhan Priode 2009-2014

Syaloom,

Puji Tuhan, dengan kemurahan hati Tuhan kita Yesus Kristus, pada hari Minggu, 13 September 2009 yang lalu, telah dilaksanakn acara Penangkuhen dan Pengukuhen Pertua dan Diaken di Runggun Perawang, Klasis Riau-Sumbar.

Gambar-1: Foto Serayaan Pertua

Gambar-2: Foto Serayaan Diaken

* Penangkuhen Serayaan (baru terpilih)
- Pertua (Gambar-1) :
1 1. Bp.Inge Tarigan (1A) -- 3 dari kanan (kiri<-->kanan)
2 2. Bp.Eva Elisa Sinuraya (1B) -- 1 dari kanan (kiri<-->kanan)
3 3. Nd.Rudi Surbakti (1A) -- 2 dari kanan (kiri<-->kanan)
- Diaken (Gambar-2):
4 1. Bp.Eikel Surbakti (2A) -- 4 dari kanan (kiri<-->kanan)
5 2. Nd.Enjel br Sembiring (2B) -- 1 dari kanan (kiri<-->kanan)
6 3. Nd.Fanus br Sihombing (1B) -- 2 dari kanan (kiri<-->kanan)

* Pengukuhen Serayaan (terpilih kembali)
- Pertua (Gambar-1) :
7 1. Bp.Trifosa bukit (1B) -- 2 dari kiri (kiri<-->kanan)
8 2. Bp.Alnov Simanjorang (2A) -- 1 dari kiri (kiri<-->kanan)
9 3. Bp.Loy Pandia (2A) -- 3 dari kiri (kiri<-->kanan)
10 4. Bp.Riski Ginting (2B) -- 5 dari kanan (kiri<-->kanan)
11 5. Bp.Dian Purba (2B) -- 4 dari kanan (kiri<-->kanan)
- Diaken (Gambar-2):
12 1. Bp.Heni Karosekali (1A) -- 1 dari kiri (kiri<-->kanan)
13 2. Bp.Aprin Sitepu (2A) -- 2 dari kiri (kiri<-->kanan)
14 3. Bp.Geta Tarigan (2B) -- 3 dari kiri (kiri<-->kanan)

Acara tersebut dipimpin oleh Pdt. Julianus Sembiring Milala, S.Th dari Runggun Kerinci di dampingi PKPW Runggun Perawang Vicaris Sri Pinta Br Ginting Suka, S.Th.

Gambar-3: Foto Pdt.Julianus Milala & Vic.Sri Br Ginting

Usai acara Kebaktian, diadakan acara Makan Bersama di rumah Dk.Bp.Heni Karosekali.

Semoga semua Serayaan Tuhan ini, dapat setia menjalankan tugas pelayanan untuk kemuliaan nama Tuhan. Amin.

Sunday, September 6, 2009

Selamat ULTAH PERMATA ke-61, tetaplah bersinar, meski kadang "terlupakan"...!

Syaloom,

Permata, Persadaan Man Anak Gerejanta, bukan untuk anak gereja lain, artinya, bagaimanapun kondisi anak kita Permata sekarang ini, merupakan cikal bakal atau calon-calon Pelayan di GBKP pada tahun-tahun mendatang (Generasi Penerus).

Ironis kadang, selaku Permata, terkadang 'terlupakan' ketika ada momen yang cukup berharga pada kegiatan Gereja kita, misalnya, Jika ada Natal atau Acara Perayaan Paskah, Permata di cari untuk melakukan pekerjaan ini dan itu, dengan kata lain, terkadang kita selaku orang tua atau lembaga Kategorial lain sering hanya memanggil Permata jika kita membutuhkan tenaga mereka, tetapi jika ada acara yang formal lain misalnya Ulang Tahun Kategorial Mamre atau Moria, terkadang Permata 'terlupakan' untuk diundang ambil bagian memberikan masukan kepada Lembaga Moria dan Mamre.

Mungkin, salah satu yang melatarbelakangi ini terjadi karena di kebiasaan yang kita lihat, acapkali, Permata selaku anak yang masih muda, dianggap tidak dapat melakukan apa-apa (maaf..!), seolah-olah Permata dengan usia muda mereka, dipandang sebelah mata, masih mentah dengan pengalaman dan tidak dijadikan partner dalam kegiatan Gerejawi.

Untuk pencerahan saja, di usia Permata yang sudah 61 tahun ini (12 September 1948 - 12 September 2009), sudah cukup banyak pengalaman yang dialami Permata meskipun adik-adik mereka (KA/KR) sudah 119 Tahun, sedangkan Orang tua Mereka Moria sudah 52 Tahun, dan termuda Mamre 14 Tahun, hayoo...mau kemana..?
Jujur saja, opini seperti ini, semacam uneg-uneg dari Permata saat sekarang ini termasuk kita pun selaku orang tua sekarang ini sebagian besar mengalami hal yang sama ketika kita masih status Permata dulu.

Bagi Permata, diharapkan mempersiapkan diri menjadi calon peminpin-peminpin di GBKP ini, dan akan menjadi front line (ujung tombak) perjuangan pekabaran injil melalui wadah GBKP kita ini. Permata menjalin kerjasama dengan Kategorial lainnya (Mamre, Moria, KA-KR), menjadi Sinar GBKP yang menyinari lingkungan GBKP dan external dengan warna dan prinsip-prinsip Permata, takut akan Tuhan.

Terakhir, Para Pertua dan Diaken sebagai Pelayan di GBKP sekarang ini, sebagian besar atau mungkin hampir seluruhnya, dulu adalah Aktivis-aktivis Permata yang dinamis
, yang tidak tahan melihat ketidakberesan di dalam Gereja kita bahkan terkadang mungkin terjadi gesekan (sedikit la siangkaan) dengan Kategorial lain khususnya orang tua (Mamre dan Moria), untuk mempertahankan prinsip yang Permata yakini.
Sekarang tinggal, menjadi tugas kita dari Moderamen sampai PJJ bahkan semua Jemaat GBKP, untuk menyikapi dengan bijaksana kondisi anak-anak kita Permata, jika bukan kita yang mempersiapkan mereka, siapa lagi..? dan kita masih ingat, seorang Bapa yang bahagia melihat anak yang hilang, kembali ke pangkuan Bapa (pembaharuan/pertobatan), barangkali, posisi kita orang tua dapat menjadi cerminan anak yang hilang tersebut, marilah kita kembali ke Bapa, mendekatkan komunikasi yang lebih efektif dengan anak-anak kita Permata, supaya mereka (Permata) betul-betul merasakan bahwa kita adalah Orang Tua mereka dan Sahabat mereka.

Selamat Ulang Tahun ke-61 kepada PERMATA GBKP ke-61, Semakin Dewasa di dalam Iman dan Pengharapan, jadilah Figur teladan di manapun Permata berada, Selamat Melayani Tuhan...!!


Bujur, selamat melayani...!!

FIGUR BAPA

Tanggal: Sabtu, 5 September 2009
Bacaan : Efesus 6:1-9
Setahun: 2 Tawarikh 17-19
Nats: Dan kamu, Bapak-bapak, janganlah bangkitkan kemarahan di dalam
hati anak-anakmu (Efesus 6:4)

Judul:
FIGUR BAPA

Salah satu penyebab terbesar rusaknya generasi ini adalah karena
mereka tidak mendapatkan figur bapa. Jika figur bapa dipulihkan, maka
generasi ini juga akan mengalami pemulihan. Dalam buku Father's
Connection karya Josh McDowell, ada sebuah data yang sangat menarik.

Pertama, Dr. Loren Moshen menemukan bahwa sebagian besar pelanggaran
hukum yang dilakukan remaja dan pemuda sebenarnya bukan karena
kemiskinan, tetapi karena ketidakhadiran ayah. Mereka tidak memiliki
figur bapa. Kedua, 60% gadis remaja yang dibesarkan tanpa ayah,
cenderung melakukan hubungan seks sebelum menikah. Ketiga, hampir
sebagian besar hidup manusia dipengaruhi oleh orangtua. Jika
dibesarkan dengan kecaman, anak jadi suka mencela. Jika dibesarkan
dalam permusuhan, anak jadi suka bertengkar. Jika orangtua tak pernah
mendukung, anak jadi minder dan tak percaya diri. Dan sebagainya.

Jika anak kita bertumbuh menjadi anak yang nakal, suka memberontak,
bahkan melakukan tindakan-tindakan kriminal, yang pertama kali mesti
dikoreksi bukanlah mereka, melainkan kita. Terlebih dulu kita perlu
menjawab pertanyaan ini, "Apakah kita sudah menjadi figur bapa yang
baik bagi mereka?"

Mungkin selama ini kita frustrasi mengubah sikap anak kita yang
buruk. Sampai-sampai kita merasa gagal mendidik mereka. Kini, izinkan
Roh Kudus membuka mata rohani kita, sehingga kita bisa lebih dulu
berkomitmen untuk berubah. Agar kita dapat menjadi orangtua yang tak
hanya berteori, tetapi memberi teladan hidup yang baik. Orangtua yang
bijak dan punya integritas. Orangtua yang mampu membuat hati
anak-anak bangga memiliki kita! -PK

KETIKA FIGUR BAPA DALAM DIRI KITA DIPULIHKAN
ANAK-ANAK KITA JUGA PASTI MENGALAMI PEMULIHAN!

Sumber:
e-RH versi web: http://www.glorianet.org/rh/092009/05.html
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2009/09/05/

Bujur, selamat melayani...!!
SELAMAT ULANG TAHUN PERMATA KE-61 TAHUN, 12 SEPTEMBER 2009.

Saturday, September 5, 2009

TAMAK MEMBAWA PETAKA

Ibrani 13:5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”

*******
Selasa, 25 Agustus 2009
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah (1Timotius 6:8)

Bacaan : 1 Timotius 6:6-10
Setahun: 1 Tawarikh 10-13

Ada sebuah cerita tentang seorang kaya raya bernama Brojo. Ia memiliki tanah pertanian sangat luas. Suatu hari seorang perantau bertamu ke rumahnya, dan bercerita tentang negeri penuh berlian di seberang lautan. Timbul sifat tamak Brojo. "Aku harus memiliki negeri itu," katanya dalam hati. Ia kemudian menjual seluruh tanah pertaniannya, dan pergi ke seberang lautan mencari negeri berlian. Tetapi pencariannya itu ternyata sia-sia. Bertahun-tahun ia merantau dengan tangan hampa. Akhirnya, ia jatuh miskin.

Sementara itu orang yang membeli tanah pertaniannya suatu hari melihat cahaya berkilau dari sebuah batu. Ia mendekati untuk melihatnya lebih jelas. Dan apa yang dilihatnya? Tak dinyana tak diduga, ternyata batu itu sebuah berlian. Ia pun lalu menggali tanahnya, dan menemukan batu-batu berlian lainnya.

Hikmah dari cerita itu adalah, betapa pentingnya kita belajar tahu batas. Jangan tamak. Syukuri apa yang ada. Nikmati apa yang dipunya. Sebab kalau terus merasa kurang, tidak pernah puas dengan apa yang ada, selalu ingin lebih dan lebih lagi, salah-salah kita malah akan kehilangan segala-galanya.

Paulus mengingatkan Timotius untuk belajar mencukupkan diri. Lebih dari itu supaya Timotius juga bisa menjaga diri dari sifat tamak. Sebab "mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan" (ayat 9). Kiranya kita dijauhkan dari ketamakan.

DENGAN MENJAUHKAN DIRI DARI KETAMAKAN KITA TELAH MENJAGA DIRI DARI KEHANCURAN

sumber:
e-RH versi web: http://www.glorianet.org/rh/
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/

Bujur, selamat Melayani...!
Pt.Mascottaria Purba
www.ikpp.wordpress.com