Alkisah terdapat dua buah kerajaan kecil yang saling bertetangga dan bersahabat.
Kedua kerajaan cukup makmur dan dipimpin oleh raja-raja yang bijaksana.Namun demikian, raja dari negara yang pertama selalu memerintahkan perdana menterinya untuk membuat isu-isu di kerajaannya yang selalu membuat rakyatnya menjadi gusar.Pernah suatu kali raja mengisukan bahwa kerajaannya akan terancam kekeringan panjang sehingga rakyatnya terpaksa bekerja keras untuk menanam dan mengumpulkan bahan pangan dalam jumlah besar. Di lain waktu, sang raja mengisukan bahwa kerajaannya akan diserang oleh kerajaan besar dengan tentara yang cukup kuat sehingga rakyat diminta untuk ikut wajib militer.Di lain waktu lagi, raja mengisukan bahwa kas kerajaan mengalami kebangkrutan sehingga rakyatnya berusaha keras untuk menyumbangkan sebagian harta pribadi untuk kerajaan.Pada malam perayaan tahun baru, raja mengisukan ada banyak maling berkeliaran sehingga rakyat tetap waspada di tengah perayaan.Demikianlah, tahun demi tahun, walaupun negara tersebut makmur, tapi rakyatnya tidak pernah benar-benar merasakan kemakmuran dan ketenangan dalam hidup.Sebaliknya, raja dari negara kedua yang cukup bijak, selalu membagi-bagikan pangan, kelebihan kas negara, dan merayakan tahun baru dengan meriah sehingga rakyatnya benar-benar gembira dan hidup dalam suasana serba berkecukupan.Suatu kali, raja dari negara kedua berkunjung ke negara pertama. Melihat isu-isu yang dilontarkan raja pertama kepada rakyatnya, maka bertanyalah raja kedua sambil kebingungan, "Negaramu sudah makmur, mengapa kau selalu membuat isu yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga rakyatmu gusar dan tidak bisa menikmati kemakmuran yang ada?"Raja pertama menjawab, "Kemakmuran dan suasana yang selalu gembira akan membuat rakyatku lengah, maka sekali-kali aku membuat mereka gusar, sehingga tanpa sadar mereka terlatih untuk tetap waspada dan memiliki semangat juang yang tinggi untuk berbakti pada negaranya."Mendengar hal ini raja kedua hanya tertawa dan menggelengkan kepala, "Ada-ada saja", katanya.Beberapa bulan setelah kunjungan tadi, kedua wilayah kerajaan yang saling berdekatan ini benar-benar terancam kekeringan.
Melihat kesempatan ini, orang-orang barbar menyerang mereka. Rakyat di kerajaan kedua benar-benar terkejut, mereka yang sudah dalam kondisi kurang pangan akibat kekeringan, lari meninggalkan kerajaannya, karena tak tahan lagi jika harus menghadapi serangan dari bangsa barbar.Sebaliknya, rakyat di kerajaan pertama, karena sudah terbiasa hidup dalam suasana sulit, tetap waspada, bahkan banyak di antara mereka secara suka rela bergabung menjadi tentara. Bencana kekeringan tidak menyurutkan semangat juang mereka. Maka, kerajaan pertama dapat menghalau serangan bangsa barbar, bahkan membantu kerajaan tetangganya untuk bertahan.Setelah perang berakhir, sekali lagi raja dari negara kedua berkunjung. Dia berkata, "Sekarang aku mengerti mengapa kadang-kadang kau mengisukan hal-hal yang membuat rakyatmu gelisah."Mendengar ini, raja pertama tertawa dan berkata, "Sahabatku, bukankah tanah liat yang buruk rupa tapi jika dibentuk, dibakar, dan dihias, akan menjadi keramik yang indah? Seseorang yang sudah terbiasa ditempa hidupnya, akan memiliki semangat juang yang tinggi dan mampu bertahan."
Dari cerita ini, dapat kita lihat, bahwa seseorang yang sudah terbiasa mengalami kesulitan akan lebih kreatif dan mampu "survive" dalam kehidupan.Seorang supir yang sering terjebak dalam kemacetan, akan berusaha untuk mencari "jalan tikus" yang membuatnya lebih kreatif dan lebih mengetahui seluk beluk jalanan.Oleh karenanya, saat menghadapi tempaan hidup, jangan putus asa, tetap berusaha, karena setelah tempaan dan cobaan berlalu, diri kita akan menjadi "produk" yang lebih baik lagi.
TTD:Alexander Firdaust Sembiring Meliala
emai: Alexander@Tanahkaro .com
Home Page: http://kutanangka/. or.bz
sumber artikel:
To: infokaro@yahoogroups.com, tanahkaro@yahoogroups.com, komunitaskaro@yahoogroups.com, gobatak@yahoogroups.com, batak_cyber@yahoogroups.com
From: "Alexander Firdaust" <daustcoker@yahoo.com>
06:20:10 -0800 (PST) Subject: [infokaro] KISAH DUA KERAJAAN
Sumber: http://sexuality/. about.com/ b/a/257917. htm