Monday, May 5, 2008

PESAN BULAN OIKOUMENE 2008


"... SUPAYA KAMU ERAT BERSATU DAN SEHATI SEPIKIR"
(Bdk. 1 Korintus 1:10b)


Saudara-saudara warga gereja yang dikasihi Yesus Kristus!

Salam Sejahtera.


1. Mazmur syukur dan tembang sukacita layak kita naikkan ke hadirat Tuhan kita Yesus Kristus, Kepala Gereja oleh karena atas kasih dan kemurahan-Nya, kita telah diantarkan memasuki Bulan Oikoumene tahun 2008. Bulan Oikoumene memiliki makna yang amat penting dan mendasar bagi Gereja-gereja dan umat Kristen Indonesia. Di bulan ini kita diingatkan dan disegarkan kembali akan komitmen dan tekad gereja-gereja untuk mewujudkan Gereja Kristen Yang Esa (GKYE) dengan pembentukan Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI) tanggal 25 Mei 1950. Sejarah telah mencatat bahwa di Indonesia gerakan keesaan telah mencapai kemajuan yang berarti, walau pun disadari masih banyak hambatan-hambatan yang perlu dibenahi. Gereja-gereja yang semula adalah gereja-gereja suku telah berupaya membuka dirinya satu sama lain, dengan menampilkan kesatuan yang solid, sehingga tugas kesaksian Gereja dapat diwujudkan dengan lebih optimal. Keberadaan DGI, yang kemudian diubah menjadi PGI adalah wujud nyata pencapaian itu, kendati masih banyak kritik disampaikan bahwa kernajuannya masih belum sungguh-sungguh terasa.

Gerakan keesaan atau biasa disebut gerakan oikoumene adalah sebuah gerakan yang memperjuangkan agar Gereja-gereja secara bersama-sama menyatakan iman: persekutuan, kesaksian dan pelayanannya di dalam dunia yang sedang berubah cepat. Tugas-tugas pelayan-an untuk mewujudkan keesaan gereja bukanlah tugas yang ringan. Persoalan internal Gereja-gereja terlampau banyak yang perlu dibenahi sebelum Gereja-gereja sungguh-sungguh mampu mewujudkan keesaannya secara konkret. Suatu perjalanan pelayanan menuju keesaan menuntut segenap perhatian, kekuatan dan ke-sungguhan, kesediaan untuk bersikap terbuka dan senantiasa belajar, berbenah diri seperti yang dikehen-daki Tuhan Yesus. Oleh karena itu kita diingatkan terus menerus supaya erat bersatu dan sehati sepikir.

2. Tema Bulan Oikoumene 2008 ini berbunyi "... Supaya Kamu Erat Bersatu dan Sehati Sepikir:” (Bdk. I Kor. 1: 10b). Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus menasihatkan mereka agar tidak terjebak dalam roh perpecahan yang diakibatkan oleh pengaruh-pengaruh eksternal di zaman itu. Dengan menyebut nama Tuhan Yesus Kristus, Paulus meminta warga jemaat untuk seia-sekata tidak hidup dalam perpecahan, dan lebih jauh clari itu agar mereka erat bersatu dan sehati sepikir. Allah di dalam Kristus telah menganugerahkan kasih karunia (1:4); Allah itu juga yang akan meneguhkan persekutuan Jemaat hingga akhir zaman (1:8) dan Allah itu setia (1:9). Itulah semua yang menjadi dorongan mengapa persekutuan Jemaat harus hidup seia-sekata, sehati sepikir dan erat bersatu.
Semangat Bulan Oikoumene harus mendorong kita untuk memfokuskan perhatian pada kehidupan bergereja dan menggereja, yaitu Menjadi Gereja yang Esa, Utuh dan Kukuh demi pemantapan peran dalam masyarakat majemuk Indonesia, sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Sidang MPL-PGI, Ferbuari 2008 yang lalu. Bergereja dan menggereja bukan sekadar suatu kehi-dupan rutin; kita perlu mempertanyakan terus menerus apa artinya bergereja ditengah arus globalisasi dan ditengah kehidupan dunia sekarang ini. Kita tidak boleh mengalami semacam kepanikan, tetapi kita harus mampu melihat secara baru apa makna Gereja dan siapa kita sebagai Gereja. Kita perlu menegaskan, bahwa apapun yang terjadi, Gereja adalah Gereja Tuhan; eksistensi Gereja terletak pada Tuhan, tidak terletak pada mana-jemen, atau siapapun kendati itu penting. Gereja Tuhan meletakkan hidupnya sepenuhnya pada Tuhan dan karena itu Gereja tetap ada , hadir dan mengukir karya juga di negeri ini.

3. Bulan Oikoumene 2008 ini kita rayakan dalam suasana bangsa kita masih terus bergumul dengan pluralisme dan sejumlah masalah bangsa antara lain: hadirnya sejumlah produk hukum bernuansa agama; demokratisasi yang tak kunjung terkonsolidasi; makin maraknya penutupan rumah ibadah; mengedepannya penggunaan kekerasan dalam menangani persoalan; kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat; masalah kemiskinan; masalah krusial di bidang pendidikan, pergumulan masalah Papua serta terdegradasinya simbol-simbol pemersatu akibat lemahnya penghayatan atas elemen-elemen pemersatu bangsa yaitu Pancasila dan UUD Negara RI 1945. Kami mendorong agar gereja-gereja bersama PGI dan lembaga-lembaga oikumenis di semua aras terus menerus berupaya memperdengarkan suara kenabiannya di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Kita harus cerdas dan cermat dalam menanggapi adanya peraturan ber-nuansa agama dan peraturan yang mendiskreditkan kaum miskin serta penutupan rumah-rumah ibadah. Menghadapi berbagai permasalahan tersebut di atas, kita mendorong para elit politik dan penyelenggara negara agar mencu-rahkan segenap daya upaya untuk membawa bangsa ini keluar dari keterpurukannya, dan tidak sibuk memper-juangkan kepentingan sendiri dan golongannya.
Gereja-gereja juga didorong untuk secara proaktif ikut serta dalam melaksanakan Tujuan pembangunan Mili-neum (Millineum Development Goals) yang berfokus antara lain pada penghapusan kemiskinan, pendidikan, kesetaraan gender, perlawanan terhadap HIV/AIDS, pelestarian lingkungan hidup.

Akhirnya sambil mengidungkan syukur atas hadirnya Bulan Oikoumene 2008, kami mengajak Gereja-gereja dan umat Kristen Indonesia untuk mengembangkan hal-hal berikut:
Pertama, agar secara bersama-sama, dalam semangat per-sekutuan yang makin solid mewujudnyatakan tugas panggilan gereja dalam mewujudkan keesaan yang otentik dan sejati.

Kedua, agar sebagai Gereja kita ikut dalam tanggungjawab politik dalam arti turut serta secara aktif dalam mengupayakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ber-dasarkan Pancasila dan UUD Negara RI dengan memper-juangkan keseimbangan antara kekuasaan, keadilan dan kasih.

Ketiga, bersama-sama mendoakan agar penyelenggara negara mencurahkan daya upayanya sepenuhnya bagi kepen-tingan rakyat banyak dan menjalankan kepemimpinan di bawah rasa takut akan Tuhan.

Demikianlah pesan dan harapan kami di Bulan Oikoumene 2008. Kiranya Tuhan semakin memberkati segala upaya kita dalam mewujudkan keesaan gereja dan keesaan umat manusia.
Selamat merayakan Bulan Oikoumene.


Jakarta, medio April 2008
Atas nama MAJELIS PEKERJA HARIAN
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA




Pdt. DR. A.A. Yewangoe Pdt. DR. Richard M. Daulay
Ketua Umum Sekretaris Umum

Sumber: http://www.pgi.or.id/berita.php?news_id=80

No comments: