Friday, June 8, 2007

Sejauh Mana Kita Mengasihi Dan Melayani Tuhan ?

ini adalah salah satu artikel rohani dari gbkp jakarta pusat, terima kasih buat senina kami Jimmi sinulingga, Tuhan Yesus kiranya memberkati, artikel ini sangat berarti bagi kami dalam melayani Tuhan. Bujur.

Bp.Dian Purba

27 May 2007
Sejauh Mana Kita Mengasihi Dan Melayani Tuhan ?

Judul diatas mungkin sudah sering kita dengar dan mungkin sudah sering dijadikan bahan diskusi didalam persekutuan-persekutuan yang kita lakukan. Namun apakah kita sudah benar-benar merungkannya didalam hati kita masing-masing akan hal ini ?
Kita semua mengetahui pertanyaan yang serupa pernah ditanyakan oleh Tuhan Yesus kepada murid kesayangannya yaitu Simon Petrus sampai tiga kali (Yohanes 21 : 15-17) Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus:
1. “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

2. Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

3. Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Saudara terkasih pertanyaan serupa juga ditanyakan oleh Tuhan kita Yesus Kritus kepada kita orang kristen sekarang ini, apakah kita benar-benar mengasihi dan mau melayani Dia untuk memberitakan kabar baik kepada seluruh umat manusia.

Pelayanan yang kita berikan kepadaNya tidak hanya sebatas ketaatan kita beribadah setiap minggu, rajin berdoa, memberi persepuluhan secara teratur, karena hal tersebut hanyalah melayani diri sendiri/egois, bukan seperti yang diharapkan oleh Tuhan yaitu menggembalakan domba-dombaNya. Arti kata menggembalakan adalah memberikan perhatian sepuhnya kepada domba-domba, memperhatikan kebutuhan daripada domba.

Lalu kita bertanya, jadi pelayanan yang bagaimana ? apakah kita harus memberitakan injil kepada orang-orang ? apakah kita harus pergi kepedalaman untuk mencari orang-orang untuk memberitakan injil ?. Tidak selalu harus begitu saudaraku, kita dapat melayani Tuhan mulai dari lingkungan terkecil kita, yaitu keluarga, sahabat, saudara satu gereja dan lingkungan tempat kita tinggal.

(Yohanes 12 : 26) Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan dimana Aku berada, disitu pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sadarkah kita bila kita sering lupa akan saudara kita yang ada disekeliling kita yang sangat membutuhkan pelayanan kita.

Sering kali kita tidak sadar atau tidak mau tau akan penderitaan yang dialami oleh saudara kita, kita hanya sibuk dengan acara kita sendiri, sibuk mencari dana untuk membeli seragam yang paling bagus pada saat perayaan-perayaan gereja, sibuk diskusi bagaimana agar kita nyaman duduk didalam gereja saat beribadah, kita lupa banyak saudara kita yang sedang membutuhkan biaya dalam menyekolahkan anaknya, lupa akan saudara kita yang karena merasa miskin menjadi tidak berani bergabung dengan persekutuan-persekutuan gereja yang terkadang terlihat glamour, sibuk berselisih tentang gedung gereja harus dicat warna apa dan lain sebagainya.

Kita telah lupa atau melupakan bahwa fungsi gereja adalah tempat kita beribadah, membaca dan mendengarkan Firman Tuhan, bernyanyi untuk kemuliaan Tuhan, melayani orang lain, dan saling membantu untuk tumbuh bersama, gereja adalah tempat yang penu kasih bukan tempat berselisih, tempat pengampunan dan pengharapan.
Sudah saatnya kita mulai membenahi segala kekurangan kita selama ini, marilah kita kembali kepada fungsi gereja yang diinginkan oleh Tuhan, agar kita sebagai domba-domba Allah bukan sebagai kambing yang akan dibuang.
(Matius 25 : 32-40) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab:
ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan;
ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum;
ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian;
ketika Aku sakit, kamu melawat Aku;
ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya:
Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?

Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Akhir kata, Tuhan memperlihatkan dirinya didalam segala aspek kehidupan kita, untuk itu marilah kita mulai peka dan peduli kepada sesama kita manusia. “Apabila orang Kristen mendekatkan diri kepada Allah mereka akan saling mendekatkan diri dengan sesama”

Kabanjahe, 27 Mei 2007
jihesi


Sumber : Artikel Rohani Kristen Protestan <> http://www4.gbkpjakartapusat.org/?p=153

No comments: