Wednesday, May 27, 2009

Perlu Pakai Dasi, Basi..?

Syaloom,

Setelah mengikuti Training menjadi Presenter dan MC (Master of Ceremnoy) beberapa waktu lalu di tempat kerja, kami terfikir untuk membawa topik ini di blog ini. -ceritanya ada kami buatkan di catatan harian di blog Saya, Klik di sini.
Beberapa Jemaat GBKP dan Serayaan sepertinya masih risih atau segan atau apalah namanya memakai dasi pada saat kebaktian Gereja Minggu khususnya.
Kalau kita berkaca kepada Gereja tetangga, kita melihat sisi baiknya, kelihatan lebih rapi dan fresh dengan kemeja dan dasi.



Dasi ada bermacam-macam bergantung kepada :
-bentuk; ada yang biasa, ada yang pakai perekat,
-corak; batik, polos, garis lurus, bahkan ada yang bergambar Salib, dll

Sepertinya tidak berlebihan jika dari sekarang tiap Ngawan (Dilaki tentuna me bage..!?), terutama Serayaan (Pertua dan Diaken, terlebih Pendeta), menggunakan dasi.
Secara teoritis sepertinya tidak terlalu sulit memakai dasi biasa yang perlu dipelajari cukup beberapa menit ini, tapi yang penting dipraktekkan, keculai memakai dasi dengan perekat di belakang leher, ya..tinggal pakai saja, dung..! (selesai).

Satu lagi, perlu keselarasan antara corak atau warna dasi dengan kemeja (baju), supaya tidak nampak norak atau silau atau bahkan redup atau "hilang", misalnya kemeja warna hijau muda, pakailah dasi yang soft atau tidak terlalu gelap, dan satu lagi yang cukup penting, usahakan ujung dasi yang jatuh, tidak lebih rendah dari posisi perut, jadi lebih kurang di atas tali pinggang (karo : gendit).

Itu saja dulu yang bisa kami bagikan, mungkin ada yang kurang pas atau lebih, silahkan dikomentari...!

Bujur, selamat melayani..!!

No comments: